Kami hadir untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan Sahabat seputar kanker payudara. Mulai dari tanda dan gejala yang Sahabat harus waspadai hingga jenis-jenis pengobatan yang ada untuk melawan kankernya.
Tanda-Tanda
Kanker Payudara
Pilihan
Pengobatan
Faktor Risiko
Kanker Payudara
Cara Mendeteksi
Kanker Payudara
Kanker Payudara
yang Berulang
Kanker Payudara
yang Menyebar
ke Tulang
Kuesioner
Apa Itu Program
Bantuan
Pasien?
Sumber:
Kemenkes RI. Apa saja gejala Kanker Payudara. Available at
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/page/2/apa-saja-gejala-kanker-payudara.
Accessed July 2022.
Banyak obat-obatan baru yang inovatif untuk kanker payudara.
Usia
- Risiko kanker payudara akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Diperkirakan 2 dari 3 kanker payudara invasif ditemukan pada Wanita yang berumur 55 tahun ke atas.
Sumber:
BreastCancer.org. Risk Factors – Age. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/
risk-factors/age.
Accessed July 2022
Riwayat Keluarga
- Adanya anggota keluarga dengan kanker payudara akan meningkatkan risiko mengalami kanker payudara.
- Terutama jka mereka merupakan anggota keluarga inti seperti adik, ibu, atau anak.
- Sekitar 5% sampai 10% kanker payudara diperkirakan berasal dari kelainan genetik yang diwariskan dari orang tua ke anak.
Sumber:
BreastCancer.org. Risk Factors – Family History. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/family-history.
Accessed July 2022
BreastCancer.org. Risk Factors – Genetics. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/
risk-factors/genetics.
Accessed July 2022.
Riwayat Reproduksi
- Wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum berumur 12 tahun dan terlambat menopause memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara.
- Wanita yang mempunyai anak pertama setelah berumur 30 tahun, maupun yang tidak pernah hamil dan tidak pernah menyusui juga memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara.
- Menstruasi lebih cepat, terlambat menopause, dan melahirkan saat sudah relatif tua atau belum pernah melahirkan sama sekali memberikan paparan terhadap hormon estrogen dan progesteron yang berlebihan.
- Paparan berlebih itulah yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sumber:
BreastCancer.org. Risk Factors – Menstrual History. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/
menstrual-history.
Accessed July 2022.
BreastCancer.org. Risk Factors – Pregnancy History. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/
pregnancy-history. Accessed July 2022.
National Cancer Institute. Hormones. Available at https://tinyurl.com/mk8axsp. Accessed July 2022.
Gaya Hidup
- Kebiasaan merokok dan penyalahgunaan alkohol memiliki keterkaitan yang kuat dengan peningkatan risiko terkenanya kanker payudara.
- Kurang berolahraga dan obesitas juga dapat menjadi faktor risiko kanker payudara, terutama setelah menopause.
Sumber:
BreastCancer.org. Risk Factors – Smoking. Available at https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/smoking.
Accessed July 2022.
BreastCancer.org. Risk Factors – Drinking Alcohol. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/drinking-alcohol.
Accessed July 2022.
BreastCancer.org. Risk Factors – Being Overweight. Available at
https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/
being-overweight.
Accessed July 2022.
Lakukan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan Mamografi.
Ultrasound Payudara
Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran atau sonogram dari bagian dalam payudara.
Mamogram Diagnostik
Merupakan rontgen yang lebih detail untuk mengevaluasi benjolan dari bagian yang tidak terlihat normal pada payudara.
- Wanita Umur 45 Tahun: Dianjurkan lakukan skrining mammografi.
- Wanita Umur 45 - 54 Tahun: Lakukan skrining tiap tahun.
- Wanita Umur 55 Tahun ke Atas: Lakukan skrining dua tahunan.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemindaian tubuh yang menggunakan magnet untuk menghasilkan gambaran bagian dalam payudara secara detail.
Biopsi
Tes ini mengambil jaringan atau cairan dari payudara untuk dilihat di bawah mikroskop dan dilakukan berbagai pengujian.
Biopsi dilakukan ketika mamogram atau tes lainnya di atas menunjukkan kemungkinan adanya kanker.
Biopsi adalah satu – satunya cara untuk memastikan keberadaan kanker payudara.
CT Scan, Bone Scan, dan PET Scan
Metode-metode ini digunakan untuk mencari tahu apakah kanker payudara telah menyebar ke kelenjar getah bening, tulang, dan bagian tubuh lainnya.
Perjalanan Deteksi Kanker Payudara
Pada dugaan awal kanker payudara, biasanya dokter akan menganjurkan pasien melakukan mamografi dulu untuk melihat perbedaan pada jaringan gumpalan di payudara. Pemeriksaan ultrasound kemudian dilakukan untuk melihat isi dari gumpalan tersebut dan menentukan apakah tumor atau bukan. Apabila ada dugaan tumor maka dilakukan biopsi untuk menilai apakah tumornya ganas atau jinak.
Menentukan Stadium Kanker Payudara
Setelah dilakukan deteksi, pengujian lainnya dilakukan untuk melihat apakah kankernya masih berada pada daerah yang kecil pada payudara (Stadium I), sudah menjadi lebih besar ukurannya (Stadium II), atau sudah menyebar dari payudara ke kelenjar getah bening (Stadium III) maupun bermetastasis ke bagian-bagian tubuh lainnya (Stadium IV). Inilah yang disebut sebagai Staging atau penentuan stadium pada kanker payudara, yang pada akhirnya akan menentukan pengobatan apa yang diperlukan oleh pasien.
Sumber:
How is Breast Cancer Diagnosed?. CDC. Available at https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/diagnosis.htm. Accessed July 2022.
Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Stages of Breast Cancer. Available at https://www.mskcc.org/cancer-care/types/breast/diagnosis/stages-breast. Accessed July 2022.
Kemenkes RI. Deteksi Dini Kanker Payudara. Available at http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-ilmiah/deteksi-dini-kanker-payudara.
Accessed July 2022.
Cancer.net. Topic #3: Imaging Tests for Early-Stage Breast Cancer. Available at https://tinyurl.com/e9ncberk. Accessed July 2022.
Halodoc. Usia yang Tepat Untuk Menjalani Tes Mammografi. Available at https://www.halodoc.com/artikel/usia-yang-tepat-untuk-menjalani-tes-mammografi.
Accessed July 2022.
- Imunoterapi digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker payudara.
- Pengobatan imunoterapi menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker.
- Obat-obatan imunoterapi tertentu mungkin memerlukan cara penanganan dan penyimpanan yang khusus seperti penggunaan sarung tangan saat dipegang, oleh karena itu jangan lupa untuk menanyakan hal ini kepada dokter.
- Efek samping yang ada pada umumnya seperti kelelahan, mata kering, naik turun berat badan, ruam dan kulit gatal, diare, dan nyeri sendi.
Sumber:
Cancer.org. Immunotherapy for Breast Cancer. Available at https://www.cancer.org/cancer/
breast-cancer/treatment/immunotherapy.html. Accessed July 2022.
Cancer.org. Breast Cancer: Types of Treatment. Available at https://www.cancer.net/
cancer-types/breast-cancer/types-treatment. Accessed July 2022. Cancer Council. Side Effects of Immunotherapy. Available at https://www.cancercouncil.com.au/
cancer-information/cancer-treatment/immunotherapy/side-effects-of-immunotherap.Accessed July 2022.
- Terapi target merupakan salah satu metode pengobatan kanker terbaru, yang menargetkan gen ataupun protein tertentu yang terdapat pada sel kanker.
- Terapi target bekerja dengan menghambat replikasi serta penyebaran sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel normal.
- Terapi target berbeda dari kemoterapi yang bukan hanya membunuh sel kanker tetapi juga sel-sel normal.
- Keputusan dokter untuk menggunakan terapi target tergantung pada jenis dan stadium kankernya, dan apabila pasien sudah sempat menggunakan terapi lainnya.
- Terapi target biasanya datang dalam bentuk kapsul atau tablet yang dapat diminum oleh pasien.
- Obat-obatan terapi target tertentu mungkin memerlukan cara penanganan dan penyimpanan yang khusus seperti penggunaan sarung tangan, oleh karena itu jangan lupa untuk menanyakan hal ini kepada dokter.
- Efek samping yang ada pada umumnya seperti ruam dan kulit kering, demam, kelelahan, nyeri sendi, mual, sakit kepala, diare, pendarahan dan memar, dan tekanan darah tinggi.
Sumber:
Cancer.org. Breast Cancer: Types of Treatment. Available at https://www.cancer.net/cancer-types/
breast-cancer/types-treatment. Accessed July 2022. Cancer Council. Side Effects of Targeted Therapy. Available at https://www.cancercouncil.com.au/
cancer-information/cancer-treatment/targeted-therapy/managing-side-effects/. Accessed July 2022. Cancer.org. How Targeted Therapies Are Used to Treat Cancer. Available at https://www.cancer.org/
treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/targeted-therapy/what-is.html.
Accessed July 2022. Cancer Research UK. What are targeted cancer drugs?. Available at https://www.cancerresearchuk.org/
about-cancer/cancer-in-general/treatment/targeted-cancer-drugs/what-are-targeted-cancer-drugs. Accessed July 2022. Sino Biological. Chemotherapy and Targeted Therapy, What’s the Differences. Available at https://www.sinobiological.com/research/targeted-therapy/chemotherapy-targeted-therapy.
Accessed July 2022. eMedicine Health. What Is the Difference Between Chemotherapy and Targeted Therapy?. Available at https://www.emedicinehealth.com/chemotherapy_vs_targeted_therapy_differences/article_em.htm.
Accessed July 2022.
- Beberapa kanker bergantung pada hormon untuk bertumbuh.
- Terapi hormon atau terapi endokrin merupakan pengobatan untuk tumor yang mempunyai progesteron, yang menghalangi akses sel kanker ke hormon tersebut agar berhenti bertumbuh dan kemudian mati.
- Terapi hormon juga dapat menghentikan produksi hormon tertentu dalam tubuh dan bahkan merusaknya agar tidak dapat berfungsi.
- Terapi hormon merupakan terapi sistemik karena hormon yang disasar bersirkulasi di dalam tubuh.
- Efek samping yang ada pada umumnya bagi wanita yang menerima terapi hormon seperti hot flashes, keringat malam, kekeringan vagina, keputihan, berkurangnya gairah seks, perubahan suasana hati, nyeri sendi atau otot, sakit kepala, keropos tulang, dan risiko lebih tinggi terkena kanker dan penyakit lainnya seperti stroke, pembekuan darah, katarak, dan penyakit jantung lainnya.
Sumber:
Cancer.org. Breast Cancer: Types of Treatment. Available at https://www.cancer.net/cancer-types/
breast-cancer/types-treatment. Accessed July 2022. Breast Cancer Now Hormone (endocrine) Therapy. Available at https://breastcancernow.org/information-support/facing-breast-cancer/going-through-treatment-breast-cancer/hormone-therapy. Accessed July 2022. Cancer.org. Hormone Therapy. Available at https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-
effects/treatment-types/hormone-therapy.html. Accessed July 2022.
- Kemoterapi juga disebut sebagai terapi sistemik.
- Ini dikarenakan obatnya bersirkulasi di seluruh tubuh untuk membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar atau bermetastasis ke bagian-bagian tubuh lainnya.
- Proses ini juga dapat membunuh sel-sel normal.
- Kemoterapi digunakan untuk menyembuhkan, mengontrol, dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh kanker, dan terkadang dapat digunakan dalam kombinasi dengan metode terapi lainnya seperti pembedahan atau terapi radiasi.
- Obat-obatnya sendiri biasanya diberikan secara infus, dan ada beberapa yang diminum dan dioleskan pada kulit.
- Biasanya tubuh memerlukan waktu 48 hingga 72 jam untuk obat kemoterapi dapat keluar melalui cairan tubuh.
- Efek samping yang ada pada umumnya seperti kelelahan, mual, rambut rontok, infeksi, anemia, memar dan pendarahan, sariawan, kehilangan nafsu makan, ruam, kulit gatal dan kering.
Sumber:
Cancer.org. Breast Cancer: Types of Treatment. Available at https://www.cancer.net/cancer-types/
breast-cancer/types-treatment. Accessed July 2022. Cancer.org. How Is Chemotherapy Used to Treat Cancer?.Available at https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/chemotherapy/how-is-chemotherapy-used-to-treat-cancer.html. Accessed July 2022. Cancer.org. Chemotherapy Safety. Available at https://www.cancer.org/treatment/
treatments-and-side-effects/treatment-types/chemotherapy/chemotherapy-safety.html. Accessed July 2022. NHS. Side Effects Chemotherapy. Available at https://www.nhs.uk/conditions/chemotherapy/side-effects/. Accessed August 2022.
- Terapi radiasi menggunakan partikel atau gelombang berenergi tinggi, seperti x-ray, sinar gamma, atau proton, untuk membuat kerusakan kecil pada DNA yang terkandung di dalam sel kanker.
- Ini dilakukan untuk menghentikan pertumbuhan dan replikasi hingga akhirnya mereka mati.
- Metode terapi ini biasanya diarahkan hanya pada bagian tubuh yang menjadi lokasi kankernya.
- Beberapa kanker dapat dihilangkan hanya dengan terapi radiasi saja, namun biasanya terapi ini didahului dengan pengobatan anti-kanker.
- Bahkan terapi ini dapat digunakan sebelum pembedahan untuk mengecilkan ukuran tumornya, atau setelah pembedahan untuk mencegah tumornya kembali.
- Patut diingat agar terapi radiasi tidak dijalani pada saat sedang hamil karena dapat membahayakan bayinya.
- Efek samping yang ada pada umumnya seperti kelelahan, iritasi kulit pada bagian tubuh yang diterapi radiasi, rambut rontok, dan anemia.
Sumber:
Cancer.org. Breast Cancer: Types of Treatment. Available at https://www.cancer.net/cancer-types/
breast-cancer/types-treatment. Accessed July 2022. Cancer.org. How Radiation Therapy Is Used to Treat Cancer. Available at https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/radiation/basics.html. Accessed July 2022. Cancer.org. Radiation Therapy Side Effects. Available at https://www.cancer.org/treatment/
treatments-and-side-effects/treatment-types/radiation/effects-on-different-parts-of-body.html.
Accessed August 2022
Pembedahan dapat dilakukan dokter bedah onkologi untuk mengangkat jaringan tumor dan sel di sekitar untuk memastikan bahwa semua sel kanker terangkat bersih, namun dapat juga dilakukan sebagai cara untuk mendiagnosa kankernya.
Ada berbagai jenis pembedahan kanker yang dapat dilakukan dengan tujuannya masing-masing seperti:
- Pembedahan untuk menentukan stadium kanker dengan mengambil bagian kecil dari kanker untuk diuji, atau yang disebut biopsi.
- Pembedahan bersifat kuratif untuk mengangkat kankernya secara keseluruhan, terutama saat masih terletak di satu titik.
- Pembedahan debulking dilakukan saat pengangkatan tumor secara total berisiko merusak jaringan atau organ lainnya, dan tumor yang tersisa dilawan menggunakan terapi lainnya.
- Pembedahan paliatif dilakukan saat tumor menjadi terlalu besar atau membuat pasien tidak nyaman dalam kehidupan kesehariannya.
- Pembedahan suportif dilakukan untuk membantu pasien menjalani terapi lainnya yang memerlukan alat-alat medis khusus.
- Pembedahan rekonstruksi digunakan untuk memperbaiki penampilan tubuh pasien setelah pembedahan besar seperti mastektomi yang memerlukan payudara untuk diangkat.
- Pembedahan preventif dilakukan untuk mengangkat jaringan pada bagian tubuh yang berpotensi menjadi kanker.
Efek samping pembedahan yang ada pada umumnya seperti pendarahan, penggumpalan darah, kerusakan pada jaringan di dekat bagian tubuh yang dibedah, reaksi obat, kerusakan pada organ lain, nyeri, dan infeksi.
Sumber:
Cancer.org. Breast Cancer: Types of Treatment. Available at https://www.cancer.net/cancer-types/
breast-cancer/types-treatment. Accessed July 2022. Cancer.org. How Surgery Is Used for Cancer. Available at https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/surgery/
how-surgery-is-used-for-cancer. html. Accessed July 2022. Cancer.org. Risks of Cancer Surgery. Available at https://www.cancer.org/treatment/
treatments-and-side-effects/treatment-types/surgery/risks-of-cancer-surgery.html. Accessed July 2022. Cancer Council. Side Effects of Surgery. Available at https://www.cancercouncil.com.au/
breast-cancer/cancer-treatment/surgery/side-effects-of-surgery/#Cording. Accessed August 2022.
Berapa biaya yang perlu disiapkan untuk mengobati kanker payudara?
Kanker Payudara yang Berulang
Mengapa kanker payudara dapat berulang?
Kanker payudara berulang terjadi apabila kanker payudara kambuh setelah terapi awal. Setelah terapi, sel kanker yang tidak tereliminasi dapat membelah diri dan mengakibatkan kanker untuk kembali muncul.
Kanker payudara berulang dapat terjadi berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah terapi awal, dan dapat terjadi di lokasi awal kanker, ataupun muncul
di area lain.
Meskipun begitu, terdapat banyak opsi terapi untuk kanker payudara berulang, dan apabila sel kanker tidak dapat disingkirkan, masih banyak terapi yang tersedia untuk mengontrol kondisi penyakit.
Bagaimana menghindari kanker payudara berulang?
Walaupun ada risiko kanker payudara dapat berulang, ada beberapa hal yang dapat dijaga dan dilakukan oleh penyintas kanker payudara seperti:
- Menjaga kesehatan mental dan emosional, dan mengurangi stress.
- Menjaga kesehatan fisik dengan rajin berolahraga, dan menghindari konsumsi alkohol dan rokok.
- Lakukan skrining mammografi secara reguler, termasuk juga pemeriksaan kesehatan secara umum.
- Menjaga berat badan dengan memiliki pola makan yang sehat, rendah akan lemak dan kalori karena kedua faktor ini dapat meningkatkan sirkulasi estrogen dalam darah.
Sumber:
Mayo Clinic. Recurrent Breast Cancer. Available at https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/recurrent-breast-cancer/symptoms-causes/syc-20377135.
Accessed July 2022.
Hopkins Medicine. Reducing Risk of Recurrence. Available at https://tinyurl.com/yrh3z64k. Accessed July 2022.
Kanker Payudara yang Menyebar ke Tulang
Kanker payudara metastatis lebih sering mengenai tulang daripada bagian-bagian tubuh lainnya. Lebih dari setengah pasien kanker payudara stadium IV mengalami metastasis tulang.
Apa yang terjadi saat kanker payudara metastasis ke tulang?
Sel kanker payudara yang telah menyebar ke tulang dapat mendorong kerusakan pada jaringan tulang dan melemahkannya. Itulah yang membuat pasien kanker payudara mudah mengalami patah tulang, dan biasanya dokter akan meminta pasien mengambil darah untuk melihat tingginya kadar kalsium dalam darah.
Apa saja tanda-tandanya?
Metastasis ke tulang biasanya ditandai dengan adanya rasa sakit baru pada tubuh yang membuat pasien susah bergerak, rasa nyeri di punggung dan leher, hingga kelelahan dan rasa mual yang dikarenakan kadar kalsium tinggi di dalam darah karena tulang keropos.
Bagaimana mendeteksinya?
Metastasis ke tulang dapat dideteksi dengan menggunakan CT Scan, Bone Scan, dan PET Scan. Namun, dokter juga dapat mengambil darah untuk mendeteksi tingkat kalsium atau alkali fosfatase, yang juga dapat mengindikasikan metastasis ke tulang.
Sumber:
Bone Metastasis. BreastCancer.org. Available at https://www.breastcancer.org/types/metastatic/bone-metastasis.
Accessed August 2022.
Jangan takut, deteksi dini kanker payudara dapat meningkatkan harapan hidup.
Apa itu Program Bantuan Pasien?
Program bantuan pasien dapat membantu pasien-pasien yang tidak memiliki asuransi atau yang cakupan asuransinya terbatas mendapatkan keringanan pembiayaan obat-obatan mereka.
Jangan lupa untuk bertanya kepada dokter onkologi Sahabat terkait dengan program-program bantuan pasien!
Apabila Sahabat perlu konsultasi lebih lanjut mengenai gejala ataupun terapi kanker payudara dapat menghubungi rumah sakit berikut. Klik tombol di bawah ini untuk berkonsultasi:
Jabodetabek
Luar Jabodetabek
Anda akan meninggalkan situs Sahabat Peduli dengan mengklik tautan di atas. Setiap tautan ke situs web yang berisi pengunduhan perangkat lunak disediakan hanya untuk kemudahan Anda. Kami tidak bertanggung jawab untuk isi tautan (link) situs web atau halaman web. Anda menggunakan atau mengikuti tautan tersebut dengan risiko Anda sendiri. Pfizer tidak bertanggung jawab untuk segala kerugian atau ganti kerugian yang ditimbulkan atau diderita oleh Anda yang timbul dari atau sehubungan dengan penggunaan Anda atas tautan tersebut. PP-UNP-IDN-0426-OCT-2023